Pendekatam pembangunan kawasan dan tata ruang lebih maju dibandingkan dengan pendekatan regional wilayah Pendekatan kawasan dilakukan pada wilayah pengembangan yang memiliki fungsi tertentu memiliki pusat penggerak utama prime mover yang ditunjang secara fungsional oleh pusat pusat yang lebih rendah ordenya memiliki sektor komoditas unggulan tersedianya jaringan jalan ke seluruh wilayah memiliki pelabuhan yang melayani pengiriman barang antardaerah dengan demikian pembangunan dilaksanakan secara terarah dan terprogram Pendekatan tata ruang menekankan pada pemilihan lokasi yang tepat optimum di mana program proyek dan kegiatan pembangunan akan ditempatkan nbsp Teori teori pengembangan wilayah telah diformulasikan oleh berbagai ahli dan pakar misalnya von Thunen tahun 1826 Alfred Weber 1909 Walter Christaller 1933 August Losch 1944 Froancois Perroux dan J R Boudeville Tahun 1950 an John Friedmann 1960 an dan Poernomosidi Hadjisarosa 1970 an Di antaranya Von Thunen telah memberikan kontribusi pemikiran tentang penentuan kawasan atay pengkawasan Zoning dan J R Boudeville telah melontarkan konsep ketataruangan Kedua konsep tersebut diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan selama ini dan pada masa mendatang konsep pembangunan kawasan dan tata ruang merupakan konsep pembangunan yang realible acceptable dan implementable
Pendekatam pembangunan kawasan dan tata ruang lebih maju dibandingkan dengan pendekatan regional (wilayah). Pendekatan kawasan dilakukan pada wilayah pengembangan yang memiliki fungsi tertentu, memiliki pusat penggerak utama (prime mover), yang ditunjang secara fungsional oleh pusat-pusat yang lebih rendah ordenya, memiliki sektor/komoditas unggulan, tersedianya jaringan jalan ke seluruh wilayah, memiliki pelabuhan ...yang melayani pengiriman barang antardaerah, dengan demikian pembangunan dilaksanakan secara terarah dan terprogram.Pendekatan tata ruang menekankan pada pemilihan lokasi yang tepat (optimum) di mana program/proyek dan kegiatan pembangunan akan ditempatkan.
Teori-teori pengembangan wilayah telah diformulasikan oleh berbagai ahli dan pakar, misalnya von Thunen (tahun 1826) Alfred Weber (1909), Walter Christaller (1933) August Losch (1944), Froancois Perroux dan J.R. Boudeville (Tahun 1950-an), John Friedmann (1960-an), dan Poernomosidi Hadjisarosa (1970-an). Di antaranya, Von Thunen telah memberikan kontribusi pemikiran tentang penentuan kawasan atay pengkawasan (Zoning), dan J.R. Boudeville telah melontarkan konsep ketataruangan. Kedua konsep tersebut diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan selama ini dan pada masa mendatang, konsep pembangunan kawasan dan tata ruang merupakan konsep pembangunan yang realible, acceptable dan implementable.